Kehilangan satu gigi aja bisa bikin kita ngerasa nggak nyaman banget, apalagi kehilangan lebih dari satu gigi. Fungsi gigi yang nggak cuman sebagai alat buat mengunyah makanan aja, jadi alasan kenapa kehilangan satu gigi aja bisa memengaruhi banyak hal misalnya, secara estetika gigimu nggak lagi lengkap, rongga gigi yang dibiarin kosong bisa bikin gigi jadi bergeser dan nggak rapi, proses mengunyah dan berbicara kamu bisa keganggu, sampai menurunnya otot pipi di wajahmu dan bisa bikin kamu kelihatan lebih tua. Bayangin kalau ada beberapa gigi yang hilang di rahangmu, pastinya kamu nggak mau hal itu dibiarin gitu aja kan?
Selama ini orang-orang biasanya memilih buat memasang dental bridge buat mengatasi beberapa masalah gigi yang hilang. Banyak dari mereka yang ragu buat pasang lebih dari satu gigi implan (dental implant) karena harganya yang mahal, juga prosedur pemasangannya yang cenderung lebih kompleks dan lama. Selain itu, mereka juga masih ragu apakah memasang beberapa gigi implan aman untuk rahangnya.
Jawabannya, tentu aja aman kalau kamu melakukan pemasangan implant gigi sesuai anjuran dokter gigi. Kamu nggak perlu takut karena sebelum dokter gigi memutuskan untuk memasang implant gigi, dokter harus mengecek kondisi rahang dan gusimu dulu. Kalau memang kondisinya baik, pastinya implant gigi bisa dipasang di beberapa rongga gigi yang kosong.
Selain aman, gigi implan juga punya banyak keunggulan lainnya dibanding jenis perawatan restorasi gigi lainnya seperti gigi palsu lepasan dan dental bridge yang perlu diganti beberapa tahun sekali. Kalau kamu tipe orang yang nggak suka ribet, pastinya kamu bakal ngerasa nyaman banget buat pasang implant gigi karena kamu nggak perlu lepas pasang gigi palsumu, nggak perlu repot-repot ngerendam dan nyuci gigi palsumu, bahkan kalau dirawat dengan baik gigi implan-mu bisa betahan sampai seumur hidup! Nah, yuk, simak beberapa fakta di bawah tentang implant gigi:
- Implan gigi terbuat dari apa?
Ada 4 bagian yang ada pada implan gigi yaitu mahkota (crown), sekrup (screw), penyangga (abutment), dan akar buatan (fixture). Mahkota adalah gigi tiruan yang dibuat dari beberapa jenis pilihan yang bisa kamu pilih yaitu keramik, emas, ataupun komposit resin. Sementara penyangga adalah penghubung mahkota dengan implant yang biasanya dibuat dari titanium, emas ataupun zircornia, sama halnya dengan sekrup dan akar buatan yang ditanam ke tulang rahang.
- Gimana sih proses pemasangan implant gigi?
Yang pertama pastinya dokter bakal periksa kondisi gigi kamu dulu. Kalau dokter sudah memastikan kalau kamu boleh dipasangi implant gigi, dokter bakal kasih anestesi sebelum prosedur di mulai biar kamu nggak ngerasa sakit. Tahap selanjutnya adalah menanam bagian akar buatan ke tulang rahangmu dan proses pemulihan bakalan memakan waktu sampai 12 minggu. Setelah kondisi gusi yang dipasang implant sudah pulih, penghubung dan mahkota pun baru bisa dipasang.
- Siapa aja yang boleh pasang gigi implan?
Yang terpeting adalah pasien dalam keadaan sehat, juga kondisi gusi dan tulang rahangnya. Itulah kenapa dokter harus memeriksa kondisi dan riwayat kesehatanmu dulu, soalnya pasien perokok berat atau punya penyakit kronis harus dilakukan pemeriksaan secara mendalam.
- Seberapa aman kah pasang gigi implan?
Menurut penelitian, tingkat kesuksesan implant gigi mencapai 95% bahkan 98%, jadi sedikit banget kasus yang menyatakan ada komplikasi serius.
- Gimana cara merawat gigi implan?
Sama aja kayak gigi aslimu, rawat gigi implan dengan rajin sikat gigi, flossing dan scalling setahun sekali ya!
- Berapa biaya pemasangan gigi implan?
Karena prosesnya yang kompleks, dan juga kualitasnya yang paling unggul, kisaran harga implant gigi antara 5 sampai 25 juta, tergantung dari dokter gigi dan jenis bahan yang digunakan.
Ref.:
WebMD, 2019, online https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-implants
https://dx.doi.org/10.4103%2Fjispcd.JISPCD_380_17
Prasad, DKrishna, et al, (2013). “Questionable abutments: General considerations, changing trends in treatment planning and available options”. Journal of Interdisciplinary Dentistry. 3 (1): 12. doi:10.4103/2229-5194.120516. ISSN 2229-5194.