Kenapa kamu bisa punya gigi bolong, gusi bengkak, berdarah, atau sampe bernanah, kemungkinan besar karena kondisi kebersihan gigi dan mulut kamu yang buruk. Di dalam mulut kita sendiri ada jenis ratusan bakteri yang hidup dan berkembang biak, bayangkan kalau kamu nggak menjaga kebersihan gigi dan mulutmu dengan baik, bakteri-bakteri ini bakalan terus berkembang biak dan menyerang kesehatan gigi dan mulutmu.
Kalau bakteri udah bikin masalah pada gigimu, kamu nggak boleh biarin gitu aja karena masalah gigimu nggak akan hilang dengan sendirinya. Perlu diingat kalau gigi adalah bagian dari tubuh kita yang nggak akan sembuh dengan sendirinya kalau kesehatannya terganggu. Apalagi, gigi yang udah terinfeksi bakteri kalau dibiarkan terus menerus justru bakal semakin parah dan infeksi bisa menjalar ke bagian tubuh kita lainnya.
Nah, itulah kenapa kalau kamu datang ke dokter gigi, dokter akan ngasih kamu resep antibotik yang tujuannya buat menghentikan infeksi dan mencegah kemungkinan terjadinya infeksi paska perawatan. Tapi, perlu diingat ya kalau penggunaan antibiotik untuk menangani masalah infeksi gigi nggak boleh sembarangan. Kamu harus gunakan antibiotik sesuai yang diresepkan dokter gigi.
Apa aja jenis antibiotik yang dianjurkan?
Ada beberapa jenis antibiotik yang biasanya diresepkan dokter gigi untuk mengatasi infeksi gigi yaitu;
- Amoxillin
- Azithromicyn
- Metronidazole
- Penicillin
- Gentamicyn
- Clindamicyn
- Ciprofloxacin
Berapa dosis dan aturan memakai antibiotik?
Lama dan dosis penggunaan antibiotik ditentukan oleh dokter gigi sesuai dengan kondisi gigimu. Jangan lupa untuk minum sesuai aturan, kalau kamu harus minum selama 3 kali sehari, maka kamu bisa atur setiap 8 jam sekali. Kalau dokter gigi menganjurkan untuk menghabiskan antibiotik yang diresepkan, maka kamu wajib habiskan ya!
Efek Samping Minum Antibiotik
Antibiotik biasanya bakal menimbulkan efek samping, tapi tergantung kondisi setiap orang. Namun efek samping yang muncul biasanya nggak mengkhawatirkan asalkan kamu minum antibiotik sesuai petunjuk dokter. Berikut adalah beberapa contoh efek samping antibiotik;
- Mual
- Diare
- Hipersensitif
- Gangguan pencernaan
- Gangguan pada kulit
- Reaksi alergi
Buat mengantisipasi dan meminimalisir efek samping antibiotik, jangan lupa untuk selalu beritahu dokter kondisi kesehatanmu secara keseluruhan ya. Kasih tahu dokter kalau kamu punya riwayat penyakit tertentu atau alergi, dan kondisi lain sebagainya.
Â
Ref.:
- Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2007;12:E186-92.