Gigi Berjarak

Mengapa Seseorang Dapat Memiliki Gigi Renggang?

Adanya celah atau renggang di antara dua gigi depan adalah hal yang banyak dialami orang-orang. Meski memiliki gigi renggang bukanlah suatu masalah gigi yang serius, namun dari sisi estetika tentunya menjadi hal yang sangat diperhatikan. Oleh karena itu, banyak dari pemilik gigi renggang ingin mendapatkan penanganan estetika untuk mengatasi kondisi tersebut, yang dalam dunia kedokteran gigi disebut dengan diestema.



Celah yang ada di antara dua gigi yang dialami seseorang dapat terjadi karena beberapa faktor berikut:

  1. Ukuran gigi yang terlalu kecil terhadap tulang rahang

Faktor yang satu ini sifatnya genetik. Biasanya kita menemui seseorang dengan diastema yang memiliki anggota keluarga yang juga dengan kondisi gigi yang sama. Jika ukuran gigi mereka terlalu kecil dibandingkan dengan tulang rahangnya, maka hal tersebut menimbulkan sisa ruang di antara giginya.

  • Gigi yang hilang atau gigi yang memiliki ukuran yang berbeda

Jika seseorang kehilangan salah satu giginya maka besar kemungkinan diastema akan terjadi. Sama halnya jika ada gigi yang tumbuh dengan ukuran yang lebih kecil dari gigi sebelahnya, yang mana hal ini kerap terjadi pada upper laperal incisors atau gigi di sebelah gigi kelinci.

  • Frenulum Labiatis yang terlalu besar

Frenulum labiatis, yang terletak di balik bibir atas yang terhubung dengan gusi bagian depan atas, jika ukurannya terlalu besar dapat menimbulkan munculnya rongga di antara gigi.

kasus penutupan diastema pasca operasi frenulum yang terlalu besar

  • Penyakit gusi

Berubahnya posisi gigi bisa jadi sebuah tanda adanya penyakit gusi yang mana peradangan yang terjadi mengakibatkan kerusakan pada tulang yang menyokong gigi sehingga gigi tidak lahi kuat dan rongga pun muncul.

  • Kesalahan pada Reflek Menelan

Ketika seseorang menelan secara reflek dengan benar, lidah akan menekan ke arah atap mulut. Namun seseorang bisa juga melakukannya dengan mendorong lidah ke arah gigi depan sehingga lama kelamaan rongga gigi terbentuk.

  • Kebiasaan Mengisap

Mengisap jempol, mengisap bibir atau menekan lidah ke gigi depan adalah kebiasaan yang dapat menimbulkan rongga pada gigi.

  • Gigi Susu Hilang/Copot

Anak-anak pun dapat mengalami diastema di usia dini. Namun, gigi susu memang nantinya akan tergantikan oleh gigi permanen, maka diastema yang dialami oleh anak-anak sifatnya sementara.

Bagimana Cara Mengatasi Diastema Agar Gigi Terlihat Rapi dan Estetik?

Tentunya, ada banyak metode perawatan yang bisa mengatasi masalah diastema. Meski sebenarnya diastema bukanlah suatu hal yang berbahaya, namun tidak ada salahnya seseorang ingin giginya terlihat lebih indah. Berikut adalah beberapa jenis perawatan untuk menutup diastema atau yang kerap juga disebut dengam diastema closure;

1. Kawat Gigi

2. Veneer dirrect atau indirect

3. Dental Bridge

4. Operasi pada frenulum labiatis

5. Pemasangan Silicon Guide

Ref.: Medical News Today, online : https://www.medicalnewstoday.com/articles/diastema